Kamis, 02 Mei 2013


Objek Penelitian Museum Nasional Republik Indonesia
Laporan
Kegiatan Study Observasi
Di Museum Gajah
Tanggal 13 Februari 2013
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Mengikuti Ujian Nasional / Ujian Sekolah
Tahun Pelajaran 2012/2013

Oleh:
Kelompok 2                            Kelas XI IPS 5
1.      TITA FUJI ASTUTY
2.      CITRA UTAMI NURAENI
3.      MIA AMBARWATI
4.      DENI
5.      HILPIAN NURPENDA
6.      RIZKY NUGRAHA KUSNANDI

PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 JATIWANGI
2013
Objek Penelitian Museum Nasional Republik Indonesia

Disetujui



Pembimbing I                                                              Pembimbing II


NIP.                                                                            NIP.



Mengetahui:
Kepala SMA Negeri 1 Jatiwangi


Drs. IING SOLIHIN
NIP. 19570707 198101 1 005





KATA PENGANTAR

            Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
            Alhamdulillah senantiasa penulis memanjatkan kepada Allah SWT, atas izin-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Observasi ini.
Penulis juga berterima kasih kepada:
1.      Bapak-Ibu guru yang telah memandu dalam pembuatan laporan ini;
2.      Rekan-rekan anggota kelompok yang telah mengumpulkan data dan dokumentasi untuk laporan ini;
3.      Rekan-rekan anggota kelompok yang ikut terlibat dalam pembuatan laporan ini;
sehingga dapat terselesaikannya laporan ini.
Laporan ini disusun dalam  rangka memenuhi salah satu  syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Sekolah dan Ujian Nasional. Observasi ini di laksanakan pada tanggal 13 Februari 2013. Observasi ini dilakukan di Museum Gajah, Jakarta.
 Tiada gading yang tak retak. Dari peribahasa itu, penulis menyadari laporan ini bukanlah karya yang sempurna karena memiliki banyak kekurangan baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisan. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan  kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Akhirnya penulis memohon kepada Allah SWT, semoga penulisan Laporan Observasi yang sederhana ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


                                                                        Jatiwangi,  Maret 2013


                                                                                                Penulis




DAFTAR ISI

            IDENTITAS DAN PENGESAHAN
            KATA PENGANTAR....................................................................... i
            DAFTAR ISI..................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang.................................................................. 1
B.     Rumusan Masalah............................................................. 1
C.     Tujuan Penelitian............................................................... 1
D.    Manfaat Penelitian............................................................. 2

BAB II LANDASAN TEORI
A.    Landasan Obsevasi........................................................... 3
B.     Landasan Materi............................................................... 3

            BAB III PROSES PENELITIAN
A.    Metode Yang Digunakan................................................... 4
B.     Prosedur Pelaksanaan....................................................... 4
C.     Lokasi Penelitian............................................................... 4
D.    Instrumen Penelitian........................................................... 4

BAB IV ANALISIS DATA
A.    Latar Belakang Berdirinya Museum Gajah....................... 6
B.     Sejarah Singkat Museum Gajah...................................... 6
C.     Ruang Lingkup Museum Gajah....................................... 7
D.    Koleksi Bahan Penelitian Museum Gajah......................... 7
1.      Pengertian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi............... 8
2.      Pengrtian Aksara dan Bahasa.................................... 8
3.      Alat Transportasi....................................................... 9
E.     Materi Penelitian dan Contoh Bahan Penelitian................ 10

BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A.    Simpulan........................................................................ 15
B.     Saran............................................................................. 16

LAMPIRAN
Ø  Gambar dan foto Dokumenter........................................... 17

RIWAYAT HIDUP PENULIS.......................................................... 19







BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Di jaman modern ini, masyarakat umumnya sudah tidak lagi mempelajari sejarah, terutama sejarah kehidupan manusia. Diusia belajar ini, sejarah hanya dipelajari dalam materi saja, tanpa ada realisasinya dalam kegiatan praktek mengajar.
Saat ini masyarakat lebih senang mengunjungi tempat hiburan dari pada tempat-tempat bersejarah seperti halnya museum.
Museum adalah salah satu tempat berkumpulnya benda-benda sejarah. Seperti fosil-fosil manusia jaman purba, prasasti, alat transportasi, senjata, hingga peninggalan-peninggalan manusia purba.
Untuk memenuhi kompetensi belajar, maka dari itu sekolah mengadakan Study Observasi ke Jakarta.
Study Observasi ini kami pusatkan di Museum Gajah. Selain untuk bahan kajian, juga terdapat banyak sekali ilmu pengetahuan.

B.     Rumusan Masalah
Bagaimana latar belakang berdirinya Museum Gajah?
Bagaimana sejarah singkat berdirinya Museum Gajah?
Bahan penelitian apa saja yang terdapat di Museum Gajah?

C.    Tujuan Penelitian
Kegiatan observasi dan Laporan Observasi ini bertujuan untuk:
a.       Memenuhi salah satu syarat mengukuti Ujian Nasional dan Ujian Sekolah;
b.      Saling berbagi ilmu pengetahuan dengan rekan-rekan kelas;
c.       Memperdalam ilmu pengetahuan;
d.      Memenuhi salah satu kompetensi study observasi.

D.    Manfaat Penelitian
Kegiatan observasi dan Laporan Observasi ini dapat memberikan berbagai manfaat kepada para pembaca, diantaranya :
a.       Sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan berbicara;
b.      Menambah hasanah pustaka;
c.       Sebagai sumber informasi dari hasil Study Observasi.
Selain manfaat yang disebutkan di atas, masih banyak pula manfaat lainnya bagi para pembaca.











BAB II
LANDASAN TEORI
A.    Landasan Observasi
Laporan ini berdasarkan:
·         Program tahunan Study Observasi Sekolah SMA Negeri 1 Jatiwangi;
·         Salah satu syarat mengikuti Ujian Akhir Sekolah/Ujian Nasional;

B.     Landasan Materi
Materi laporan ini berdasarkan:
·         Wawancara dengan salah satu karyawan Museum;
·         Papan kronologi sejarah Museum;
·         Observasi langsung ke lokasi;












BAB III
PROSES PENELITIAN

A.    Metode Yang Digunakan
Dalam melakukan penelitian, kami menggunakan berbagai macam teknik, diantaranya: dokumentasi (berupa catatan identitas dan foto) dan wawancara.

B.     Prosedur Pelaksanaan
Dalam melaksanakan penelitian, untuk mengumpulkan berbagai sumber data di lokasi observasi, kami melakukan teknik wawancara dan dokumentasi. Teknik dokumentasi kami mengambil dua cara yaitu, dengan cara memphoto benda-benda sejarah, dan mencatat identitas benda-benda tersebut.
Tahap-tahap dalam mengumpulkan sumber data yaitu: pertama kami berkeliling mengitari ruangan, selanjutnya kami mencatat apa saja yang kami temui, yang selanjutnya untuk kami dokumentasikan.
   
C.    Lokasi Penelitian
Kami melakukan kunjungan ke Museum Gajah, Jakarta. Yakni hari Rabu, 13 Februari 2013.

D.    Instrumen Penelitian
Langkah-langkah dalam observasi ini adalah sebagai berikut:
1.      Memilih masalah;
2.      Merumuskan masalah;
3.      Menentukan sumber data;
4.      Mengumpulkan data;
5.      Analisis data;
6.      Menarik kesimpulan;
7.      Menulis laporan;
Dalam tahap mengumpulkan data, kami langsung mengunjungi sumber data, yang bertempat di Museum Gajah, Jakarta. Yang dilaksanakan pada hari rabu,13 Februari 2013.
















BAB IV
ANALISIS DATA

A.    Latar Belakang Berdirinya Museum Gajah
Museum Nasional Republik Indonesia atau Museum Gajah, dengan gaya klasisisme, gedung Museum Nasional Republik Indonesia adalah salahsatu wujud pengaruh Eropa, terutama Semangat Abad Pencerahan, yang muncul pada sekitar abad 18.
Masa Pencerahan (Aufklärung) di Eropa mengakibatkan munculnya berbagai perkumpulan ilmiah di Eropa. Di indonesia masa kolonial, tepatnya pada tahun 1778, dibentuk Bataviaasch Genootschap van Kusten en Wetenschappen (ikatan Kesenian dan Ilmu Batavia). Pada tahun 1868, dibangunlah museum ini, sebagai tempat ikatan tersebut berpusat, sekaligus sebagai sebuah museum.

B.     Sejarah Singkat Museum Gajah
Gedung ini dibangun pada tahun 1862 oleh pemerintah sebagai tanggapan atas perhimpunan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen yang bertujuan menelaah riset-riset ilmiah di Hindia Belanda.
Komplek Museum Nasional dibangun di atas tanah sekitar 16.500 m² hingga saat mempunyai dua gedung. Pada tahun 1871, museum ini mendapat hadiah dari Raja Chulalongkorn dari Thailand, berupa sebuah patung gajah.
Sayap baru ditambahkan pada tahun 1996 di sebelah utara gedung lama. Gedung ini disebut dengan Unit B atau gedung Arca.

C.    Ruang Lingkup Museum Gajah
Gedung lama (gedung A)  di gunakan untuk memamerkan koleksi museum dan ruang menyimpan (storage). Sedangkan Gedung B (Gedung Arca) yang dibuka secara resmi pada tanggal 10 juni 2007 oleh DR.Susilo Bambang Yudhoyono (Presiden RI), selain digunakan untuk ruang pemeran (lantai 1 sampai 4), juga digunakan untuk kantor, ruang konferensi, laboratorium, perpustakaan, dan lain-lain.
Bangunan ini mewakili karya-karya Neo-klasik yang dibangun di Indonesia selama abad ke 19 sampai awal abad ke 20. Perhatikan pembagian ruangan-ruangan pada bangunan asli museum ini (ruang Etnografi, Ruang Historis, dsb). Yang masih sama seperti di masa kolonial dulu. Perhatikan bahwa “Ruang Historis” merupakan tempat peninggalan bangsa Eropa; sabuah usaha untuk menulis sejarah Indonesia menurut subyektifitas kolonialis Eropa yang dijewantahkan secara keruangan.
Ketua atau pemimpin Museum saat ini yaitu dibawah pimpinan Intan Musliani.

D.    Koleksi Bahan Penelitian Museum Gajah
Di lantai 1 sampai lantai 4 ruangan ini dipamerkan oleh benda-benda pra-sejarah, seperti: fosil-fosil masa purba, ilmu pengetahuan teknologi dan ekonomi, hingga kisah-kisah sejarah perkembangan manusia purba di bumi.
Di lantai 2 memamerkan berbagai koleksi budaya materi yang dapat menyingkapkan berbagai pengetahuan umat manusia, khususnya manusia Indonesia, juga teknologi yang menyangkut pengetahuan terapan yang bersifat teknis. Yang juga penting adalah kegiatan ekonomi, salah satu aspek kehidupan manusia yang terfokus pada kegiatan produksi, distribusi, pertukaran dan konsumsi barang serta pelayanan jasa.
Pameran ini menampilkan beberapa aspek dari ilmu pengetahuan dan teknologi antara lain: Aksara dan Bahasa, Hukum di Indonesia, Arsitektur, Astronomi dan Navigasi, Pengobatan dan Pengolahan Makanan, Alat Perlindungan, Alat Produksi, Alat Komunikasi, Alat Transportasi, dan Ekonomi.
1.      Pengrtian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dua subsistem dalam kebudayaan yang saling berkaitan.
Pengetahuan (Knowledge) lahir dari pengalaman yang diserap oleh panca indra manusia yang dituangkan menjadi ide-ide yang nyata (tangible) maupun yang tidak nyata (intangible).
Sedangkan Ilmu Pengetahuan (science) dalam arti yang lebih luas mengacu kepada pengetahuan yang sistematis. Perangkat dari ilmu pengetahuan terapan yang bersifat teknis, obyektifitas, dan eksperimen.
Teknologi adalah pengetahuan terapan yang bersifat teknis, mencakup tiga unsur pokok yaitu manusia yang merancang dan mewujudkan dahan atau materi sebagai alat pengolah atau yang diolah serta benda produk olahan.

2.      Pengertian Aksara dan Bahasa
Mana yang lebih dahulu dipelajari manusia, aksara atau bahasa? Tentu saja bahasa.
Bahasa adalah induk dari segala pengetahuan yang diperoleh manusia. Ketika bayi dilahirkan, hal yang pertama dilakukan dengan orang sekelilingnya, terutama ibunya, adalah berkomunikasi dalam “bahasa isyarat”. Contohnya ‘menangis’ yang menandakan bayi itu haus atau merasa tidak nyaman. Beranjak usia 1-2 tahun sudah diajari mengenal benda-benda sekelilingnya dan kata-kata yang paling sering diucapkan dalam “bahasa ibu”. Itulah pengetahuan pertama yang diperoleh manusia dalam usia dini/balita (bawah lima tahun). Memasuki usia sekolah (sekitar 6-7 tahun) barulah diajarkan mengenai huruf/aksara dan membaca tulisan.
Apa itu tulisan? Tulisan terdiri dari rangkaian huruf/aksara, merupakan simbol bunyi yangt diucapkan manusia, membentuk rangkaian kata yang bermakna dan berfungsi sebagai alat komunikasi antar manusia yang sepaham atau memiliki bahasa yang sama. Tulisan sebagai alat komunikasi tidak akan ada gunanya apabila bahasa yang diwujudkan dalam sistem tanda itu tak diketahua oleh pembacanya.
Lebih dari 90% masa yang telah dilalui umat manusia adalah masa sebelum dikenal tulisan (nirieka) atau lazim disebut masa pra-sejarah. Jangkauan masanya meliputi sekitar 2.000.000 tahun, yaitu masa mulai ditemukan fosil manusia purba pertama. Manusia baru mengenal tulisan sekitar 5.000 tahun yang lalu, yang menandai masa sejarah. Ini menjelaskan bahwa tingkat perkembangan kecerdasan manusia dimulai dari Bahasa Isyarat, Bahasa Lisan, kemudian baru Bahasa Tulisan.

3.      Alat Transportasi
Manusia dapat di katakan sebagai makhluk yang dinamis, artinya ia tidak hanya berdiam di suatu tempat melainkan juga bergerak ke tempat lain untuk melakukan aktivitas. Jika tempat yang dituju berjarak dekat dan mudah dijangkau, barangkali cukup mengandalkan kedua kakinya untuk mencapai tempat yang dimaksud. Mulai timbul kendala apabila tempat yang dituju berjarak jauh dan relatif sulit dijangkau. Untuk mengatasi kendalanya tersebut manusia menciptaklan sarana untuk memanfaatkan sarana yang sudah ada, yaitu transportasi.
Awalnya mungkin manusia memanfaatkan sarana yang sudah ada, yaitu hewan-hewan tunggangan seperti, kuda, sapi, kerbau, dan gajah. Selanjutnya manusia mengembangkan kendaraan yang ditarik hewan kuda atau sapi sebagai transportasi darat untuk mengangkut dirinya dan barang-barang bawaan atau dagangan; maka terciptalah dokar dan sebagainya.
Selain transportasi darat, manusia juga menciptakan perahu dan kapal sebagai transportasi air (sungai dan laut). Lewat transportasi air inilah manusia Indonesia dikenal sebagai pelaut-pelaut yang berani mengarungi lautan luas untuk menjangkau pulau-pulau yang jauh dari tempat tinggalnya.
Alat transportasi makin berkembang pesat setelah ditemukannya mesin yang digerakan dengan uap air, bahan bakar minyak dan listrik seperti kerta api, mobil, sepeda motor dan kapal api. Bahkan memasuki abad ke-20, terciptalah pesawat terbang sebagai sarana transportasi udara.

E.     Materi Penelitian dan Contoh Bahan Penelitian
Di dalam Museum Gajah terdapat berbagai macam bahan penelitian, diantaranya:

1.      Senjata
Ø  Pedang
Pedang perfungsi sebagai senjata untuk mempertahankan diri. Pedang ini terbuat dari besi, dan dibuat dengan teknik tempa.

Ø  Meriam (Belanda)
Meriam ini terbuat dari perunggu, yang dipergunakan untuk perang di darat, termasuk jenis meriam artileri.


2.      Prasasti
Ø  Prasasti Munggu Antan (Kedu, Jawa Tengah)
Prasasti ini terbuat dari batu,berbahasa dan aksara
Jawa Kuno. Berisi tentang peresmian desa
Munggu Antan menjadi perdikan bagi sebuah biara.

Ø  Prasasti Kalasan (Kalasan, Yogyakarta)
Prasasti ini terbuat dari batu, berbahasa Sansekerta dengan aksara Pra Nagari. Berisi tentang Maharaja Dyah Pancapana Kariyana Panangkarana mendirikan bangunan suci untuk Dewi Tara. Desa Kalasan dijadikan perdikan untuk keperluan pemeliharaannya.
 

Ø  Prasasti Siwagrha (Jawa Tengah)
Terbuat dari batu, berbahasa dan aksara Jawa
kuna. Berisi tentang persemian bangunan suci
untuk dewa Siiwa, yaitu Siwagrha dan Saiwalaya.
Juga berisi uraian terperinci mengenai sebuah
kompleks bangunan suci agama siwa, yang me-
nurut para ahli adalah komplek Candi Prambanan.

3.      Astronomi dan Navigasi
Ø  Kompas Kapal (Makasar)
Kompas ini terbuat dari kaca dan kuningan. Kompas ini berfungsi sebagai penunjuk arah. Pada zaman dahulu pelauut tidak menggunakan kompas, tetapi hanya dengan melihat bintang, lingkungan sekitar serta desiran ombak. Sejak sekitar abad ke 19 mulai dikenal pemakaian kompas dalam pelayaran. Penggunaan kompas dalam pelayaran biasanya dilengkapi dengan penggunaan peta.
Ø  Globe (Eropa)
Terbuat dari hardboard dan kayu. Bola dunia ini menggambarkan negara-negara di lima benua (Asia, Afrika, Amerika, Eropa dan Australia), ekspedisi pelayaran, serta berisi informasi tentang astronomi, arah mata angin dan lain-lain.

4.      Model Rumah
Ø  Rumah Panjang (Betang. Kalimantan)
Rumah panjang berdiri di atas tiang, serambi muka terbuka dengan dinding dihiasi motif Aso. Yang berasal dari Kenyah, Apo Kayan, Kalimantan.

Ø  Tongkonan (Toraja, Sulawasi Selatan)
Rumah ini terbuat dari kayu dan bambu. Yang berasal dari Toraja, Sulawasi Selatan.



Ø  Rangkiang (Sumatra Barat)
Merupakan tempat untuk menyimpan padi.
Rangkiang ini seperti lumbung padi.



Ø  Masjid (Jawa Tengah, Jawa Timur)
Bagian serambi muka terbuka dengan 4 buah pilar kayu. bagian dalam merupakan ruang yang terbuka dengan mimbar untuk khatib menjorok kebelakang. Atap masjid bberbentuk kerucut yang disebut kuil. Dipuncak kuil terdapat bulatan yang disebut ‘mustika’ yang berarti kepala.

5.      Alat Transportasi
Ø  Perahu Nade (Sumatra)
Perahu ini merupakan perahu niaga tradisional selain perahu Pinisi dan perahu Lete. Perahu ini digunakan untuk mengangkut kayu, hewan dan barang-barang lain untuk diperdagangkan. Sekarang sudah banyak yang menggunakan mesin berbobot mati antara 200-500 ton.

Ø  Perahu Pinisi (Ujung Pandang)
Perahu ini sejak abad 19, merupakan perahu suku Bugis. Perahu asli mempunyai layar tujuh dan bertiang dua. Pinisi mengalami perkembangan sebagai alat angkut niaga terbesar di Nusantara. Sekarang perahu ini sudah menggunakan mesin, dan banyak digunakan untuk mengangkut kayu dari daerah ke Jakarta.


Ø  Bendi dan Cikar
Bendi sebagai sarana angkut yang menggunakan tenaga hewan juga merupakan cara efektif dalam transportasi.
Cikar, kendaraan ini memanfaatkan binatang penghela kuda, sapi ataupun kerbau. Perbedaannya dari kereta ‘modern’ adalah belum digunakannya pegas untuk mengurangi goncangan.
Selain contoh-contoh bahan penelitian di atas, masih banyak sekali bahan penelitian yang lainnya seperti: alat-alat musik tradisional, laboratorium, peta Nusantara, dan lain-lain.
 



















BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

C.    Kesimpulan
Museum Nasional Republik Indonesia atau Museum Gajah, dengan gaya klasisisme, gedung Museum Nasional Republik Indonesia adalah salahsatu wujud pengaruh Eropa, terutama Semangat Abad Pencerahan, yang muncul pada sekitar abad 18.
Gedung ini dibangun pada tahun 1862 oleh pemerintah sebagai tanggapan atas perhimpunan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen yang bertujuan menelaah riset-riset ilmiah di Hindia Belanda.
Komplek Museum Nasional dibangun di atas tanah sekitar 16.500 m² hingga saat mempunyai dua gedung. Pada tahun 1871, museum ini mendapat hadiah dari Raja Chulalongkorn dari Thailand, berupa sebuah patung gajah.
Di lantai 2 memamerkan berbagai koleksi budaya materi yang dapat menyingkapkan berbagai pengetahuan umat manusia, khususnya manusia Indonesia, juga teknologi yang menyangkut pengetahuan terapan yang bersifat teknis. Yang juga penting adalah kegiatan ekonomi, salah satu aspek kehidupan manusia yang terfokus pada kegiatan produksi, distribusi, pertukaran dan konsumsi barang serta pelayanan jasa.
Pameran ini menampilkan beberapa aspek dari ilmu pengetahuan dan teknologi antara lain: Aksara dan Bahasa, Hukum di Indonesia, Arsitektur, Astronomi dan Navigasi, Pengobatan dan Pengolahan Makanan, Alat Perlindungan, Alat Produksi, Alat Komunikasi, Alat Transportasi, dan Ekonomi.

D.    Saran
Dari Observasi ini, terutama kelompok 2 sangat mengalami kesulitan untuk mengumpulkan data penelitian di Museum Gajah.
Ini disebabkan karena rombongan dari SMA Negeri 1 Jatiwangi sangat terlalu pagi untuk datang ke Museum. Selain itu, di Museum tidak menyediakan ‘Tour Guide’ untuk memandu kami mengelilingi ruangan pameran Muesum Gajah.
Maka dari itu, kami hanya melaporkan apa saja yang kami temukan, yang kami catat, dan yang kami dokumenkan. Ini pun sangat kekurangan materi untuk melaporkan hasil penelitian.
Penulis mengharapkan di tahun berikutnya untuk lebih baik lagi, dan lebih terfasilitasi lagi.










LAMPIRAN
 
















                           







 






















RIWAT HIDUP PENULIS

TITA FUJI ASTUTY lahir pada 26 Juli 1996 di Cisambeng, Palasah, Majalengka, Jawa Barat. Ia anak pertama dari dua bersaudara. Semasa kecil ia dididik langsung oleh ayah-ibunya, Taryudin dan Komariah, S.pd SD.
Sebelum menyelesaikan pendidikan tingkat SLTP, di SMP Negeri 1 Jatiwangi (2008-2011). Ia juga pernah bersekolah di SMP Negeri 1 Ciwaringin, selama satu semester. Selama ia pendidikan di SMP Negeri 1 Ciwaringin, ia juga belajar di Pesantren Kebon Jambu, Babakan, Ciwaringin.
Setelah ia lulus (2011), ia melanjutkan pendidikannya tingkat SMUN di SMA Negeri 1 Jatiwangi (2011-sekarang). Di kelas X ia duduk di kelas X3, dan sekarang ia melanjutkan studinya di Jurusan IPS, di kelas XI IPS 5.
Ia salah satu siswi yang aktif di intra maupun di ekstra sekolah, seperti: OSIS-46, Dewan Penegak Bantara, Karismawangi, FARA (Forum Anak Remaja Daerah Majalengka).
Setelah ia lulus SMU, ia sangat berantosias untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Jurusan Bahasa dan Sastra Sunda. Selain meneruskan pekerjaan dari ibunya, ini salah satu cita-citanya sejak ia kecil. Karena itulah ia sangat berminat untuk masuk ke Jurusan IPS.
Banyak sekali juara dan peringkat yang telah ia raih, salah satunya ia pernah mengikuti Pekan Akuntansi Raya XIV Wilayah III Cirebon (yang diselenggarakan oleh UPI), mendapat peringkat ke empat. Dan masih banyak lagi peringkat lainnya.
Ia penyuka wisata kuliner, traveling, hiking. Belakangan ia aktif menulis cerita maupun puisi, meskipun belum sempat karyanya diterbitkan. Untuk aktivitas lainnya dapat dihubungi melalui e-mail (titafuji@yahoo.com) facebook atau twetter (Tita Fuji Astuty).

2 komentar:

  1. Lucky Club Casino Site | Live Dealers & Bonuses
    Play live games, online slots, scratch cards, and more! Join now and claim welcome bonuses. Lucky Club Casino offers over 100 gaming tables and a luckyclub.live

    BalasHapus
  2. Harrah's Resort Southern California - Mapyro
    View real-time driving directions to Harrah's Resort Southern 속초 출장안마 California, 김포 출장마사지 based on live traffic updates and road conditions – 제천 출장샵 from 1 mile to 김해 출장안마 1 mile. 시흥 출장마사지

    BalasHapus