Objek Penelitian Museum
Nasional Republik Indonesia
Laporan
Kegiatan
Study Observasi
Di
Museum Gajah
Tanggal
13 Februari 2013
Disusun
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Mengikuti
Ujian Nasional / Ujian Sekolah
Tahun
Pelajaran 2012/2013
Oleh:
Kelompok
2 Kelas XI IPS
5
1. TITA
FUJI ASTUTY
2. CITRA
UTAMI NURAENI
3. MIA
AMBARWATI
4. DENI
5. HILPIAN
NURPENDA
6. RIZKY
NUGRAHA KUSNANDI
PEMERINTAH
KABUPATEN MAJALENGKA
DINAS
PENDIDIKAN
SMA
NEGERI 1 JATIWANGI
2013
Objek
Penelitian Museum Nasional Republik Indonesia
Disetujui
Pembimbing
I Pembimbing
II
NIP. NIP.
Mengetahui:
Kepala
SMA Negeri 1 Jatiwangi
Drs. IING SOLIHIN
NIP. 19570707 198101 1
005
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah senantiasa penulis
memanjatkan kepada Allah SWT, atas izin-Nya lah sehingga kami dapat
menyelesaikan Laporan Observasi ini.
Penulis
juga berterima kasih kepada:
1. Bapak-Ibu
guru yang telah memandu dalam pembuatan laporan ini;
2. Rekan-rekan
anggota kelompok yang telah mengumpulkan data dan dokumentasi untuk laporan
ini;
3. Rekan-rekan
anggota kelompok yang ikut terlibat dalam pembuatan laporan ini;
sehingga
dapat terselesaikannya laporan ini.
Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu
syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Sekolah dan Ujian Nasional. Observasi ini di
laksanakan pada tanggal 13 Februari 2013. Observasi ini dilakukan di Museum
Gajah, Jakarta.
Tiada gading yang tak
retak. Dari peribahasa itu, penulis menyadari laporan ini bukanlah karya yang
sempurna karena memiliki banyak kekurangan baik dalam hal isi maupun
sistematika dan teknik penulisan. Oleh sebab itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan
ini.
Akhirnya
penulis memohon kepada Allah SWT, semoga penulisan Laporan Observasi yang
sederhana ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan bagi para
pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Jatiwangi, Maret 2013
Penulis
DAFTAR ISI
IDENTITAS DAN PENGESAHAN
KATA
PENGANTAR.......................................................................
i
DAFTAR
ISI.....................................................................................
ii
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang..................................................................
1
B.
Rumusan
Masalah............................................................. 1
C. Tujuan
Penelitian............................................................... 1
D. Manfaat
Penelitian............................................................. 2
BAB
II LANDASAN TEORI
A. Landasan
Obsevasi........................................................... 3
B. Landasan
Materi............................................................... 3
BAB III PROSES PENELITIAN
A. Metode
Yang Digunakan................................................... 4
B. Prosedur
Pelaksanaan....................................................... 4
C. Lokasi
Penelitian............................................................... 4
D. Instrumen
Penelitian........................................................... 4
BAB
IV ANALISIS DATA
A. Latar
Belakang Berdirinya Museum Gajah....................... 6
B. Sejarah
Singkat Museum Gajah...................................... 6
C. Ruang
Lingkup Museum Gajah....................................... 7
D. Koleksi
Bahan Penelitian Museum Gajah......................... 7
1. Pengertian
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi............... 8
2. Pengrtian
Aksara dan Bahasa.................................... 8
3. Alat
Transportasi....................................................... 9
E. Materi
Penelitian dan Contoh Bahan Penelitian................ 10
BAB
V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan........................................................................
15
B. Saran.............................................................................
16
LAMPIRAN
Ø Gambar
dan foto Dokumenter........................................... 17
RIWAYAT
HIDUP PENULIS.......................................................... 19
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Di jaman modern ini, masyarakat umumnya
sudah tidak lagi mempelajari sejarah, terutama sejarah kehidupan manusia. Diusia
belajar ini, sejarah hanya dipelajari dalam materi saja, tanpa ada realisasinya
dalam kegiatan praktek mengajar.
Saat ini masyarakat lebih senang
mengunjungi tempat hiburan dari pada tempat-tempat bersejarah seperti halnya
museum.
Museum adalah salah satu tempat
berkumpulnya benda-benda sejarah. Seperti fosil-fosil manusia jaman purba, prasasti,
alat transportasi, senjata, hingga peninggalan-peninggalan manusia purba.
Untuk memenuhi kompetensi belajar, maka
dari itu sekolah mengadakan Study Observasi ke Jakarta.
Study Observasi ini kami pusatkan di
Museum Gajah. Selain untuk bahan kajian, juga terdapat banyak sekali ilmu
pengetahuan.
B.
Rumusan
Masalah
Bagaimana latar belakang berdirinya
Museum Gajah?
Bagaimana sejarah singkat berdirinya
Museum Gajah?
Bahan penelitian apa saja yang terdapat
di Museum Gajah?
C.
Tujuan
Penelitian
Kegiatan observasi dan Laporan Observasi
ini bertujuan untuk:
a. Memenuhi
salah satu syarat mengukuti Ujian Nasional dan Ujian Sekolah;
b. Saling
berbagi ilmu pengetahuan dengan rekan-rekan kelas;
c. Memperdalam
ilmu pengetahuan;
d. Memenuhi
salah satu kompetensi study observasi.
D.
Manfaat
Penelitian
Kegiatan observasi dan Laporan Observasi
ini dapat memberikan berbagai manfaat kepada para pembaca, diantaranya :
a. Sebagai
sarana untuk mengembangkan keterampilan berbicara;
b. Menambah
hasanah pustaka;
c. Sebagai
sumber informasi dari hasil Study Observasi.
Selain
manfaat yang disebutkan di atas, masih banyak pula manfaat lainnya bagi para
pembaca.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Landasan
Observasi
Laporan ini
berdasarkan:
·
Program tahunan Study
Observasi Sekolah SMA Negeri 1 Jatiwangi;
·
Salah satu syarat
mengikuti Ujian Akhir Sekolah/Ujian Nasional;
B.
Landasan
Materi
Materi laporan ini
berdasarkan:
·
Wawancara dengan salah
satu karyawan Museum;
·
Papan kronologi sejarah
Museum;
·
Observasi langsung ke
lokasi;
BAB III
PROSES PENELITIAN
A.
Metode
Yang Digunakan
Dalam melakukan penelitian, kami menggunakan berbagai macam
teknik, diantaranya: dokumentasi (berupa catatan identitas dan foto) dan
wawancara.
B.
Prosedur
Pelaksanaan
Dalam melaksanakan penelitian, untuk
mengumpulkan berbagai sumber data di lokasi observasi, kami melakukan teknik
wawancara dan dokumentasi. Teknik dokumentasi kami mengambil dua cara yaitu,
dengan cara memphoto benda-benda sejarah, dan mencatat identitas benda-benda
tersebut.
Tahap-tahap dalam mengumpulkan sumber
data yaitu: pertama kami berkeliling mengitari ruangan, selanjutnya kami
mencatat apa saja yang kami temui, yang selanjutnya untuk kami dokumentasikan.
C.
Lokasi
Penelitian
Kami melakukan
kunjungan ke Museum Gajah, Jakarta. Yakni hari Rabu, 13 Februari 2013.
D.
Instrumen
Penelitian
Langkah-langkah
dalam observasi ini adalah sebagai berikut:
1. Memilih
masalah;
2. Merumuskan
masalah;
3. Menentukan
sumber data;
4. Mengumpulkan
data;
5. Analisis
data;
6. Menarik
kesimpulan;
7. Menulis
laporan;
Dalam tahap mengumpulkan data, kami
langsung mengunjungi sumber data, yang bertempat di Museum Gajah, Jakarta. Yang
dilaksanakan pada hari rabu,13 Februari 2013.
BAB IV
ANALISIS DATA
A.
Latar
Belakang Berdirinya Museum Gajah
Museum Nasional Republik Indonesia
atau Museum Gajah, dengan gaya klasisisme, gedung Museum Nasional Republik Indonesia
adalah salahsatu wujud pengaruh Eropa, terutama Semangat Abad Pencerahan, yang
muncul pada sekitar abad 18.
Masa Pencerahan (Aufklärung)
di Eropa mengakibatkan munculnya berbagai perkumpulan ilmiah di Eropa. Di indonesia
masa kolonial, tepatnya pada tahun 1778, dibentuk Bataviaasch Genootschap van
Kusten en Wetenschappen (ikatan Kesenian dan Ilmu Batavia). Pada tahun 1868,
dibangunlah museum ini, sebagai tempat ikatan tersebut berpusat, sekaligus
sebagai sebuah museum.
B.
Sejarah
Singkat Museum Gajah
Gedung ini dibangun pada tahun 1862 oleh
pemerintah sebagai tanggapan atas perhimpunan Bataviaasch Genootschap van
Kunsten en Wetenschappen yang bertujuan menelaah riset-riset ilmiah di Hindia
Belanda.
Komplek Museum Nasional dibangun di atas
tanah sekitar 16.500 m² hingga saat
mempunyai dua gedung. Pada tahun 1871, museum ini mendapat hadiah dari Raja
Chulalongkorn dari Thailand, berupa sebuah patung gajah.
Sayap baru ditambahkan pada tahun
1996 di sebelah utara gedung lama. Gedung ini disebut dengan Unit B atau gedung
Arca.
C.
Ruang
Lingkup Museum Gajah
Gedung lama (gedung A) di gunakan untuk memamerkan koleksi museum
dan ruang menyimpan (storage). Sedangkan Gedung B (Gedung Arca) yang dibuka
secara resmi pada tanggal 10 juni 2007 oleh DR.Susilo Bambang Yudhoyono
(Presiden RI), selain digunakan untuk ruang pemeran (lantai 1 sampai 4), juga
digunakan untuk kantor, ruang konferensi, laboratorium, perpustakaan, dan
lain-lain.
Bangunan ini mewakili karya-karya
Neo-klasik yang dibangun di Indonesia selama abad ke 19 sampai awal abad ke 20.
Perhatikan pembagian ruangan-ruangan pada bangunan asli museum ini (ruang
Etnografi, Ruang Historis, dsb). Yang masih sama seperti di masa kolonial dulu.
Perhatikan bahwa “Ruang Historis” merupakan tempat peninggalan bangsa Eropa; sabuah
usaha untuk menulis sejarah Indonesia menurut subyektifitas kolonialis Eropa
yang dijewantahkan secara keruangan.
Ketua atau pemimpin Museum saat ini
yaitu dibawah pimpinan Intan Musliani.
D.
Koleksi
Bahan Penelitian Museum Gajah
Di lantai 1 sampai lantai 4 ruangan ini
dipamerkan oleh benda-benda pra-sejarah, seperti: fosil-fosil masa purba, ilmu
pengetahuan teknologi dan ekonomi, hingga kisah-kisah sejarah perkembangan
manusia purba di bumi.
Di lantai 2 memamerkan berbagai koleksi budaya
materi yang dapat menyingkapkan berbagai pengetahuan umat manusia, khususnya
manusia Indonesia, juga teknologi yang menyangkut pengetahuan terapan yang
bersifat teknis. Yang juga penting adalah kegiatan ekonomi, salah satu aspek
kehidupan manusia yang terfokus pada kegiatan produksi, distribusi, pertukaran
dan konsumsi barang serta pelayanan jasa.
Pameran ini menampilkan beberapa aspek dari ilmu
pengetahuan dan teknologi antara lain: Aksara dan Bahasa, Hukum di Indonesia,
Arsitektur, Astronomi dan Navigasi, Pengobatan dan Pengolahan Makanan, Alat
Perlindungan, Alat Produksi, Alat Komunikasi, Alat Transportasi, dan Ekonomi.
1.
Pengrtian
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dua subsistem
dalam kebudayaan yang saling berkaitan.
Pengetahuan (Knowledge) lahir dari pengalaman yang
diserap oleh panca indra manusia yang dituangkan menjadi ide-ide yang nyata
(tangible) maupun yang tidak nyata (intangible).
Sedangkan Ilmu Pengetahuan (science) dalam arti yang
lebih luas mengacu kepada pengetahuan yang sistematis. Perangkat dari ilmu
pengetahuan terapan yang bersifat teknis, obyektifitas, dan eksperimen.
Teknologi adalah pengetahuan terapan yang bersifat
teknis, mencakup tiga unsur pokok yaitu manusia yang merancang dan mewujudkan
dahan atau materi sebagai alat pengolah atau yang diolah serta benda produk
olahan.
2.
Pengertian
Aksara dan Bahasa
Mana yang lebih dahulu dipelajari
manusia, aksara atau bahasa? Tentu saja bahasa.
Bahasa adalah induk dari segala pengetahuan
yang diperoleh manusia. Ketika bayi dilahirkan, hal yang pertama dilakukan
dengan orang sekelilingnya, terutama ibunya, adalah berkomunikasi dalam “bahasa
isyarat”. Contohnya ‘menangis’ yang menandakan bayi itu haus atau merasa tidak nyaman.
Beranjak usia 1-2 tahun sudah diajari mengenal benda-benda sekelilingnya dan
kata-kata yang paling sering diucapkan dalam “bahasa ibu”. Itulah pengetahuan
pertama yang diperoleh manusia dalam usia dini/balita (bawah lima tahun).
Memasuki usia sekolah (sekitar 6-7 tahun) barulah diajarkan mengenai
huruf/aksara dan membaca tulisan.
Apa itu tulisan? Tulisan terdiri
dari rangkaian huruf/aksara, merupakan simbol bunyi yangt diucapkan manusia,
membentuk rangkaian kata yang bermakna dan berfungsi sebagai alat komunikasi
antar manusia yang sepaham atau memiliki bahasa yang sama. Tulisan sebagai alat
komunikasi tidak akan ada gunanya apabila bahasa yang diwujudkan dalam sistem
tanda itu tak diketahua oleh pembacanya.
Lebih dari 90% masa yang telah
dilalui umat manusia adalah masa sebelum dikenal tulisan (nirieka) atau lazim
disebut masa pra-sejarah. Jangkauan masanya meliputi sekitar 2.000.000 tahun,
yaitu masa mulai ditemukan fosil manusia purba pertama. Manusia baru mengenal
tulisan sekitar 5.000 tahun yang lalu, yang menandai masa sejarah. Ini
menjelaskan bahwa tingkat perkembangan kecerdasan manusia dimulai dari Bahasa
Isyarat, Bahasa Lisan, kemudian baru Bahasa Tulisan.
3.
Alat
Transportasi
Manusia dapat di katakan sebagai
makhluk yang dinamis, artinya ia tidak hanya berdiam di suatu tempat melainkan
juga bergerak ke tempat lain untuk melakukan aktivitas. Jika tempat yang dituju
berjarak dekat dan mudah dijangkau, barangkali cukup mengandalkan kedua kakinya
untuk mencapai tempat yang dimaksud. Mulai timbul kendala apabila tempat yang
dituju berjarak jauh dan relatif sulit dijangkau. Untuk mengatasi kendalanya
tersebut manusia menciptaklan sarana untuk memanfaatkan sarana yang sudah ada,
yaitu transportasi.
Awalnya mungkin manusia
memanfaatkan sarana yang sudah ada, yaitu hewan-hewan tunggangan seperti, kuda,
sapi, kerbau, dan gajah. Selanjutnya manusia mengembangkan kendaraan yang
ditarik hewan kuda atau sapi sebagai transportasi darat untuk mengangkut dirinya
dan barang-barang bawaan atau dagangan; maka terciptalah dokar dan sebagainya.
Selain transportasi darat, manusia
juga menciptakan perahu dan kapal sebagai transportasi air (sungai dan laut).
Lewat transportasi air inilah manusia Indonesia dikenal sebagai pelaut-pelaut
yang berani mengarungi lautan luas untuk menjangkau pulau-pulau yang jauh dari
tempat tinggalnya.
Alat transportasi makin berkembang
pesat setelah ditemukannya mesin yang digerakan dengan uap air, bahan bakar
minyak dan listrik seperti kerta api, mobil, sepeda motor dan kapal api. Bahkan
memasuki abad ke-20, terciptalah pesawat terbang sebagai sarana transportasi
udara.
E.
Materi
Penelitian dan Contoh Bahan Penelitian
Di dalam Museum Gajah terdapat berbagai
macam bahan penelitian, diantaranya:
1.
Senjata
Ø
Pedang
Pedang
perfungsi sebagai senjata untuk mempertahankan diri. Pedang ini terbuat dari
besi, dan dibuat dengan teknik tempa.
Ø Meriam (Belanda)
Meriam ini terbuat dari perunggu, yang dipergunakan
untuk perang di darat, termasuk jenis meriam artileri.
2.
Prasasti
Ø Prasasti Munggu Antan
(Kedu, Jawa Tengah)
Prasasti
ini terbuat dari batu,berbahasa dan aksara
Jawa
Kuno. Berisi tentang peresmian desa
Munggu
Antan menjadi perdikan bagi sebuah biara.
Ø Prasasti Kalasan
(Kalasan, Yogyakarta)
Prasasti ini terbuat dari batu, berbahasa Sansekerta
dengan aksara Pra Nagari. Berisi tentang Maharaja Dyah Pancapana Kariyana
Panangkarana mendirikan bangunan suci untuk Dewi Tara. Desa Kalasan dijadikan
perdikan untuk keperluan pemeliharaannya.
Ø Prasasti Siwagrha (Jawa
Tengah)
Terbuat
dari batu, berbahasa dan aksara Jawa
kuna.
Berisi tentang persemian bangunan suci
untuk
dewa Siiwa, yaitu Siwagrha dan Saiwalaya.
Juga
berisi uraian terperinci mengenai sebuah
kompleks
bangunan suci agama siwa, yang me-
nurut
para ahli adalah komplek Candi Prambanan.
3.
Astronomi
dan Navigasi
Ø
Kompas
Kapal (Makasar)
Kompas
ini terbuat dari kaca dan kuningan. Kompas ini berfungsi sebagai penunjuk arah.
Pada zaman dahulu pelauut tidak menggunakan kompas, tetapi hanya dengan melihat
bintang, lingkungan sekitar serta desiran ombak. Sejak sekitar abad ke 19 mulai
dikenal pemakaian kompas dalam pelayaran. Penggunaan kompas dalam pelayaran
biasanya dilengkapi dengan penggunaan peta.
Ø Globe (Eropa)
Terbuat dari hardboard dan kayu. Bola dunia ini
menggambarkan negara-negara di lima benua (Asia, Afrika, Amerika, Eropa dan
Australia), ekspedisi pelayaran, serta berisi informasi tentang astronomi, arah
mata angin dan lain-lain.
4.
Model
Rumah
Ø Rumah Panjang (Betang.
Kalimantan)
Rumah panjang berdiri di atas tiang, serambi muka
terbuka dengan dinding dihiasi motif Aso. Yang berasal dari Kenyah, Apo Kayan,
Kalimantan.
Ø
Tongkonan
(Toraja, Sulawasi Selatan)
Rumah ini terbuat dari
kayu dan bambu. Yang berasal dari Toraja, Sulawasi Selatan.
Ø
Rangkiang
(Sumatra Barat)
Merupakan tempat untuk
menyimpan padi.
Rangkiang ini seperti
lumbung padi.
Ø
Masjid
(Jawa Tengah, Jawa Timur)
Bagian
serambi muka terbuka dengan 4 buah pilar kayu. bagian dalam merupakan ruang
yang terbuka dengan mimbar untuk khatib menjorok kebelakang. Atap masjid
bberbentuk kerucut yang disebut kuil. Dipuncak kuil terdapat bulatan yang
disebut ‘mustika’ yang berarti kepala.
5.
Alat
Transportasi
Ø
Perahu
Nade (Sumatra)
Perahu
ini merupakan perahu niaga tradisional selain perahu Pinisi dan perahu Lete.
Perahu ini digunakan untuk mengangkut kayu, hewan dan barang-barang lain untuk
diperdagangkan. Sekarang sudah banyak yang menggunakan mesin berbobot mati
antara 200-500 ton.
Ø Perahu Pinisi (Ujung
Pandang)
Perahu ini sejak abad 19, merupakan perahu suku
Bugis. Perahu asli mempunyai layar tujuh dan bertiang dua. Pinisi mengalami
perkembangan sebagai alat angkut niaga terbesar di Nusantara. Sekarang perahu
ini sudah menggunakan mesin, dan banyak digunakan untuk mengangkut kayu dari
daerah ke Jakarta.
Ø Bendi dan Cikar
Bendi
sebagai sarana angkut yang menggunakan tenaga hewan juga merupakan cara efektif
dalam transportasi.
Cikar, kendaraan ini memanfaatkan binatang penghela
kuda, sapi ataupun kerbau. Perbedaannya dari kereta ‘modern’ adalah belum
digunakannya pegas untuk mengurangi goncangan.
Selain contoh-contoh
bahan penelitian di atas, masih banyak sekali bahan penelitian yang lainnya
seperti: alat-alat musik tradisional, laboratorium, peta Nusantara, dan
lain-lain.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
C.
Kesimpulan
Museum Nasional Republik Indonesia
atau Museum Gajah, dengan gaya klasisisme, gedung Museum Nasional Republik
Indonesia adalah salahsatu wujud pengaruh Eropa, terutama Semangat Abad
Pencerahan, yang muncul pada sekitar abad 18.
Gedung ini dibangun pada tahun 1862 oleh
pemerintah sebagai tanggapan atas perhimpunan Bataviaasch Genootschap van
Kunsten en Wetenschappen yang bertujuan menelaah riset-riset ilmiah di Hindia
Belanda.
Komplek Museum Nasional dibangun di atas
tanah sekitar 16.500 m² hingga saat
mempunyai dua gedung. Pada tahun 1871, museum ini mendapat hadiah dari Raja
Chulalongkorn dari Thailand, berupa sebuah patung gajah.
Di lantai 2 memamerkan berbagai
koleksi budaya materi yang dapat menyingkapkan berbagai pengetahuan umat
manusia, khususnya manusia Indonesia, juga teknologi yang menyangkut
pengetahuan terapan yang bersifat teknis. Yang juga penting adalah kegiatan
ekonomi, salah satu aspek kehidupan manusia yang terfokus pada kegiatan
produksi, distribusi, pertukaran dan konsumsi barang serta pelayanan jasa.
Pameran ini menampilkan beberapa
aspek dari ilmu pengetahuan dan teknologi antara lain: Aksara dan Bahasa, Hukum
di Indonesia, Arsitektur, Astronomi dan Navigasi, Pengobatan dan Pengolahan
Makanan, Alat Perlindungan, Alat Produksi, Alat Komunikasi, Alat Transportasi,
dan Ekonomi.
D.
Saran
Dari Observasi ini, terutama
kelompok 2 sangat mengalami kesulitan untuk mengumpulkan data penelitian di
Museum Gajah.
Ini disebabkan karena rombongan
dari SMA Negeri 1 Jatiwangi sangat terlalu pagi untuk datang ke Museum. Selain
itu, di Museum tidak menyediakan ‘Tour Guide’ untuk memandu kami mengelilingi
ruangan pameran Muesum Gajah.
Maka dari itu, kami hanya
melaporkan apa saja yang kami temukan, yang kami catat, dan yang kami
dokumenkan. Ini pun sangat kekurangan materi untuk melaporkan hasil penelitian.
Penulis mengharapkan di tahun
berikutnya untuk lebih baik lagi, dan lebih terfasilitasi lagi.
LAMPIRAN
RIWAT HIDUP PENULIS
TITA FUJI ASTUTY lahir pada 26 Juli 1996 di
Cisambeng, Palasah, Majalengka, Jawa Barat. Ia anak pertama dari dua
bersaudara. Semasa kecil ia dididik langsung oleh ayah-ibunya, Taryudin dan
Komariah, S.pd SD.
Sebelum menyelesaikan pendidikan tingkat SLTP, di
SMP Negeri 1 Jatiwangi (2008-2011). Ia juga pernah bersekolah di SMP Negeri 1
Ciwaringin, selama satu semester. Selama ia pendidikan di SMP Negeri 1
Ciwaringin, ia juga belajar di Pesantren Kebon Jambu, Babakan, Ciwaringin.
Setelah ia lulus (2011), ia melanjutkan
pendidikannya tingkat SMUN di SMA Negeri 1 Jatiwangi (2011-sekarang). Di kelas
X ia duduk di kelas X3, dan sekarang ia melanjutkan studinya di Jurusan IPS, di
kelas XI IPS 5.
Ia salah satu siswi yang aktif di intra maupun di
ekstra sekolah, seperti: OSIS-46, Dewan Penegak Bantara, Karismawangi, FARA
(Forum Anak Remaja Daerah Majalengka).
Setelah ia lulus SMU, ia sangat berantosias untuk
melanjutkan pendidikannya di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Jurusan
Bahasa dan Sastra Sunda. Selain meneruskan pekerjaan dari ibunya, ini salah
satu cita-citanya sejak ia kecil. Karena itulah ia sangat berminat untuk masuk
ke Jurusan IPS.
Banyak sekali juara dan peringkat yang telah ia
raih, salah satunya ia pernah mengikuti Pekan Akuntansi Raya XIV Wilayah III
Cirebon (yang diselenggarakan oleh UPI), mendapat peringkat ke empat. Dan masih
banyak lagi peringkat lainnya.
Ia penyuka wisata kuliner, traveling, hiking.
Belakangan ia aktif menulis cerita maupun puisi, meskipun belum sempat karyanya
diterbitkan. Untuk aktivitas lainnya dapat dihubungi melalui e-mail (titafuji@yahoo.com)
facebook atau twetter (Tita Fuji Astuty).
Lucky Club Casino Site | Live Dealers & Bonuses
BalasHapusPlay live games, online slots, scratch cards, and more! Join now and claim welcome bonuses. Lucky Club Casino offers over 100 gaming tables and a luckyclub.live
Harrah's Resort Southern California - Mapyro
BalasHapusView real-time driving directions to Harrah's Resort Southern 속초 출장안마 California, 김포 출장마사지 based on live traffic updates and road conditions – 제천 출장샵 from 1 mile to 김해 출장안마 1 mile. 시흥 출장마사지